DPDIMMKALSEL.COM--Banjarmasin.Bertempat di Kota Banjarmasin Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Selatan menerima kunjungan Perwakilan Karyawan Rumah Sakit Islam Banjarmasin.
Perwakilan RS Islam Banjarmasin menyampaikan berbagai permalasahan yang mereka rasakan selama melakukan advokasi sejak April 2023 yang sampai hari ini, dimana belum mendapatkan titik temu terhadap tuntutan yang mereka sampaikan.
Salah satu Karyawan RS Islam Banjarmasin menyampaikan dalam pertemuan tersebut bahwa awal mula perjuangan mereka adalah mengenai Penggajihan yang dirasakan oleh para karyawan bahwa RS Islam Banjarmasin belum menjalankan penyesuaian gaji menurut UMP/UMK secara Normatif yg sesuai aturan yg berlaku. dalam UU Cipta kerja dan UU Ketenagakerjaan.
Masa kerja karyawan dalam sistem penggajihann terabaikan oleh karena Gaji Pokok karyawan selama ini menggunakan Tabel Gaji Pokok yg lama tahun 2014. Semestinya Tabel Gaji pokok ditinjau setiap tahun mengikuti kenaikan UMK yang di keluar kan pemerintah akibatnya upah karyawan yang sudah lama bekerja masih banyak dibawah UMK.
Dalam perkembangan tuntutan perjuangannya, mereka menemukan ketidakadilan yang dilakukan oleh pihak Oknum Pimpinan Rumah sakit dengan patut diduga mengakibatkan kerugian keuangan RS Islam Banjarmasin yang menguntungkan secara pribadi beberapa oknum di RS Islam Banjarmasin.
Selain itu mereka juga menemukan dugaan penyalahgunaan wewenang kekuasasaan yang menguntungkan Pribadi yang terjadi pada satu Poli Gigi RS Islam Banjarmasin.
Laili Masruri Selaku Ketua Umum DPD IMM Kalimantan Selatan mengatakan kehadiran Rekan – rekan Karyawan ini merupakan gayung bersambut dari ramainya diskusi di kalangan kader IMM tentang berbagai Pemberitaan tentang RS Islam beberapa waktu kebelakang “beberapa waktu kebelakang kader IMM sedang ramai mendiskusikan kondisi Amal Usaha RS Islam Banjarmasin, maka kehadiran rekan – rekan ini merupakan gayung bersambut akan diskusi kawan – kawan IMM selama ini” ucap Laili sapaan akrabnya
Laili menambahkan dengan apa yang disampaikan Pihak Perwakilan Karyawan ini maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Selatan akan mendampingi dan mengadvokasi Karyawan terhadap ancaman PHK yang keluar setelah perjalanan perjuangan mereka jalani. selain temuan karyawan terhadap kerugian RS Islam Banjarmasin yang diduga dilakukan olek oknum pimpinan menjadi atensi lain Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
“Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah akan melayangkan surat kepada PW Muhammadiyah Kalimantan Selatan dalam garis koordinasi kami sebagai Organisasi Otonom untuk mencarikan keadilan dan solusi terhadap karyawan serta menyampaikan temuan mereka terhadap kondisi Rumah Sakit Islam selama ini seperti penggajihan yang tidak sesuai, dugaan Penyalahgunaan wewenang di layanan Poli gigi, dugaan remunerasi yang tidak berkeadilan, ancaman PHK massal setelah gerakan yang mereka buat dan lain sebagainya” tambahnya
Selain itu dikatakannya juga bahwa data yang diberikan dan di jelaskan oleh pihak Karyawan akan dijadikan sebagai Pijakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah untuk memberikan advokasi Karyawan ke PW Muhammadiyah Kalimantan Selatan bahkan jika memang diperlukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah akan melakukan advokasi sampai Ke MPKU PP Muhammadiyah.
“sangat menyedihkan data yang disampaikan oleh Pihak karyawan kepada kami, hal ini akan kami jadikan pijakan untuk memberikan Advokasi kepada mereka. PW Muhammadiyah Kalimantan Selatan bahkan MPKU PP Muhammadiyah kami harapkan tidak boleh menutup mata akan temuan para karyawan” imbuhnya
Ketika ditanyakan Langkah lain yang akan di tempuh oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah selain Komunikasi dan Koordinasi kepada PW Muhammadiyah Kalimantan Selatan dirinya menjawab akan berkoordinasi dengan seluruh kader IMM untuk mengambil Langkah terbaik “untuk langkah lanjutan akan kami konsuldasikan kepada seluruh Kader IMM Kalimantan Selatan setelah kami menunggu respon Ayahanda PWM Kalsel, jika memang belum ada respon positif tentu Langkah lain akan kami tempuh bersama seluruh kader IMM yang memang sedang ramai mendiskusikan ini semua” ucapnya
“Sebuah pesan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) merupakan diksi yang di pakai Oleh Persyarikatan bukan Usaha Amal Muhammadiyah (AUM) dimana ini sebuah pesan bahwa Muhammadiyah ingin ber AMAL menjadi dasar pijakan Dasarnya bukan USAHA terlebih ber USAHA mementingkan dan memperkaya Pribadi dan Golongan” tutup Pria kelahiran Tanah laut ini
0 Comments