IMM ADAKAN DIALOG KADER PERSYARIKATAN : PILAR EKONOMI PENTING DIGARAP PWM KALSEL KEDEPAN



DPDIMMKALSEL.COM-BANJARMASIN. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) isi agenda Rakorda dengan diskusi pada (24/12) di salah satu Aula di Banjarmsin.

Diskusi kader ini tercetus mengingat adanya perhalatan Akbar Warga Muhammadiyah Kalimantan Selatan yaitu Musyawarah Muhammadiyah dan Aisyiah digelar pada 23 - 25 Januari 2023 di Kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.

Selain agenda Reorganisasi dalam Tubuh Kepengurusan untuk 5 tahun kedepan Persyarikatan Muhammadiyah yang di dirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini juga akan membahas agenda - agenda Strategis Muhammadiyah Kalimantan Selatan. 

Menyikapi agenda besar tersebut Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang merupakan anak kandung dari Persyarikatan Muhammadiyah melaksanakan Diskusi Kader Persyarikatan di Selatan- sela Rakorda yang di selenggarakan di Kota Banjarmasin 23 - 25 Desember 2022. 


Mengangkat Tema "Pilar Ekonomi dalam membangun Persyarikatan Muhammadiyah Kalimantan Selatan" tersebut menghadirkan dua Narasumber yaitu Ir. H. Maruta Saridi selaku Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PWM Kalimantan Selatan dan Yuldian Noor yang merupakan salah satu Saudagar Muhammadiyah di Kalimantan Selatan. 


Salah satu rekomendasi yang disimpulkan dalam Forum tersebut bahwa Muhammadiyah Kalimantan Selatan harus mulai melirik Pilar Ekonomi sebagai Usaha dalam Mengembangkan Muhammadiyah Kalimantan Selatan pada Kepengurusan Muhammadiyah selanjutnya. 


Dua Pilar Ekonomi yang bisa di ambil dan di Kembangkan oleh Muhammadiyah di Kalimantan Selatan yaitu bisnis pertanian dan juga bisnis travel umrah.


Ir. H. Maruta Saridi mengatakan bahwa AMANAH Muktamar 47 di Makassar memutuskan Kemandiria Ekonomi sebagai Pilar Ketiga Muhammadiyah namun sepertinya sampai saat ini Pilar ini belum secara Maksimal DIGARAP oleh Maksimal sehingga apa yang dilakukan oleh IMM Kali ini sangat di apresiasi.

"Saya apresiasi dengan gagasan IMM yang akan membawa rekomendasi Pilar Ekonomi dalam Forum Musywil Muhammadiyah & Aisyiyah Kalimantan Selatan mengingat ini merupakan amanah Muktamar juga mengingat potensi nya yang luas" demikian ucapnya 


senada dengan itu narasumber lainnya yakni Yuldian Noor yang merupakan Praktisi Pertanian mengatakan bahwa bisnis bidang pertanian sangat menjanjikan mengingat terdapat 500 ribu hektar potensi lahan pertanian Kalimantan Selatan masih belum di garap.

"bisnis pertanian sangat berpotensi untuk kita garap selain itu bisnis Peralatan Pertanian saat ini saja untuk mencukupi lahan pertanian yang sudah tergarap belum dapat mencukupi kebutuhan lahan di Kalimantan Selatan terlebih bisnis pertanian merupakan Bisnis yang berkaitan dengan Kebutuhan Perut manusia yang tidak mungkin ada selesai atau dengan kata lai ini adalah bisnis berkelanjutan,"ungkpanya.


Masih dalam forum tersebut Laili Masruri, Ketua Umum DPD IMM Kalimantan Selatan mengemukakan sudah saatnya Muhammadiyah Kalimantan Selatan secara kelembagaan dapat membuka BISNIS Travel Umrah mengingat secara basis warga Muhammadiyah yang sangat besar serta antusias Warga Muhammadiyah sendiri terutama Pasca Covid 19 semakin tingginya keberangkatan Umrah.

"Saya fikir BISNIS Travel Umrah bisa menjadi lahan harapan Muhammadiyah dengan potensi besar Jamaah Muhammadiyah di Kalimantan Selatan dan Kelebihan Muhammadiyah tentu sebagai Ormas Keagamaan sangat paham terkait dengan Bagaimana peribadatan dalam Ibadah. Selain itu saya melihat juga saat ini harapan Jamaah Umrah di Muhammadiyah sedang menjadi target dan rebutan berbagai Travel Umrah" demikian ujar Mahasiswa Pascasarjana UM Surakarta ini.


Diskusi yang diikuti puluhan kader yang merupakan peserta rakorda dari berbagai cabang serta kader IMM Kota Banjarmasin ini berlangsung tidak begitu singkat karena terdapat berbagai pertanyaan dan pembahasan didalamnya

Post a Comment

0 Comments