Aksi Mahasiswa Muhammadiyah Kalsel, PRESMA UM Banjarmasin singgung Represifitas Instansi POLRI


DPDIMMKALSEL.COM--Banjarmasin. Gelaran Aliansi Aksi Solidaritas ke POLDA Kalimantan Selatan dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah yang merupakan masa gabungan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Se-Kalimantan Selatan dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Banjarmasin pada Senin (21/02) merupakan aksi yang cukup penting melihat kondisi saat ini.


Aksi yang digelar bukan hanya sebatas solidaritas akan tetapi bentuk pengejahwantahan rasa kemanusiaan yang menyentuh naluri untuk menuntut keadilan dan rasa aman dalam berbangsa dan bernegara. Dikutip dari orasi Alpianur, Presiden Mahasiswa UM Banjarmasin

“hari ini tercatat lebih dari 500 kasus terjadi yg disebabkan oleh instansi aparatur negara, tentu kita sangat menyayangkan hal itu,"tegasnya.


Menyoroti hal tersebut aliansi mahasiswa muhammadiyah turun dengan kesadaran hati nurani yang mendalam, dan menggelar aksi yang diselingi orasi-orasi untuk mengingatkan kembali dan menolak lupa atas apa yang menjadi fakta sekarang, hal ini juga dituturkan oleh Alpi

“sudah cukup duka yg kita terima ketika 2019 menjadi sejarah kelam kita, dimana saudara seimmawan kita yakni immawan randi tewas tertembak saat aksi.  Dan hari ini kembali terulang ibarat menabur garam diatas luka, saudara kita di sulawesi erfaldi juga tewas tertembak saat melakukan aksi penolakan tambang,”tutur mahasiswa FKIP UM Banjarmasi tersebut.


Alpi juga menambahkan “pendidikan di instansi kepolisian harus terus dibenahi agar mencetak calon anggota yg kompetibel dalam menjalankan tugas, dan kita mempertanyakan apakah pendidikan selama 6 bulan hasilnya seperti hari ini,” 


Alpi menekankan dalam orasinya “mengingat fungsi dan tugas pokok polri sebagai pengayom masyarakat, kita tidak ingin polri saat ini menjadi akar dari represifitas. Tentu Polri harus berbenah dan evaluasi total,” 


Senada dengan itu salah satu orator Perempuan yang ikut menyuarakan perihal permasalahan yang ada di tubuh kepolisian berkenaan dengan rasa keadilan yang hilang saat ini 

"keadilan buat orang kecil itu tidak ada, saya merasakan sendiri,"ucap Tasya salah satu masa aksi.


"Kepolisian harus evaluasi diri! jangan hanya orang besar yang diladeni, tapi saat orang kecil melapor tidak dihiraukan" tambahnya sambil menangis seketika mengingat sahabatnya sesama Perempuan menerima pelecehan seksual pemerkosaan oleh oknum kepolisian pada beberapa waktu yang lalu. 

Post a Comment

0 Comments