Gelar Kajian IMMawati, PK IMM Kayuh Baimbai Angkat Konsep Perempuan dalam Islam

Suasana Kajian IMMawati

DPDIMMKALSEL.COM-BANJARMASIN
. Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kayuh Baimbai (KB) Banjarmasin gelar kajian IMMawati pada (19/12) di Masjid Al Jihad Banjarmasin.


Kajian yang mengangkat tema “Konsep Perempuan Dalam Islam” tersebut diikuti peserta yang berasal dari berbagai kampus dan komisariat IMM Se-Banjarmasin. pada kajian tersebut IMMawati Faridha K. Noorkusuma, S.IP, M.I.kom, Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Kalimantan Selatan Periode 2018-2020.


Siti Mua’limah, Ketua bidang IMMawati dan Kader PK IMM Kayuh Baimbai Banjarmasin menyampaikan bahwa terselenggaranya kegiatan tersebut dalam menyambut bulan Desember yang identik dengan hari ibu.

“pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan mengisi bulan Desember yang identik dengan Hari ibu selain itu juga isu kesetaraan gender saat ini juga cukup hangat di perbincangkan maka dari itu kami merasa perlunya kajian immawati mengangkat tema tersebut,”jelasnya.


Melalui kegiatan tersebut Mua’limah mengharapkan para peserta yang yang berhadir dapat mengertik bahwa islam itu sangat memuliakan kaum perempuan

 

Faridha K. Noorkusuma, S.IP, M.I.Kom, Pemateri pada kajian tersebut mengawali penyampaian materi dengan membahas konsep awal mengenai perbedaan jenis kelamin dan gender.

“perlu diketahui perbedaan mendasar mengenai konsep jenis kelamin dan gender jika jenis kelamin adalah hal biologis yang tidak bisa dipertukarkan, sedangkan gender adalah konstruk sosial yang bisa dipertukarkan, Contoh biasanya, perempuan itu 'memasak', sedangkan laki-laki 'menyupir'. Lalu apakah aneh dengan: perempuan 'menyupir', dan laki-laki 'memasak'?,”imbuhnya.


Masih Faridha, dia menerangkan pula konsep perempuan yang merujuk pada tafsir Al Misbah oleh K.H Quraish Shihab.

“Penciptaan manusia dalam surah An-Nisa ayat 1 dan beberapa tafsir misoginis terhadap penciptaan manusia pertama (Adam dan Hawa). Kesimpulan nya adalah kalaupun pasangan Adam diciptakan dari tulang rusuk Adam, maka itu bukan berarti bahwa kedudukan perempuan selain Hawa demikian juga atau lebih rendah dibanding laki-laki. Ini karena karena semua laki-laki dan perempuan anak cucu Adam lahir dari gabungan laki-laki dan perempuan. Seperti pula disebutkan dalam QS. Ali Imron ayat 195 : Laki-laki lahir dari pasangan laki-laki dan perempuan, begitu juga perempuan. Karena itu tidak ada perbedaan dari segi kemanusiaan antara keduanya,”terangnya.

 


Terakhir Faridha yang merupakan lulusan Sarjana Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang tersebut menjelaskan pula dalam tafsir yang sama yang mengangkat surah al hujurat ayat 13 yang dikemukakan oleh K.H Quraish Shihab yakni gambaran tafsir dari Surah Al Hujurat ayat 13, yang menyebutkan bahwa "Hai manusia. Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

“Ayat tersebut menjelaskan mengenai kejadian manusia dari ayah dan ibu. Dan dalam ayat ini tekanannya adalah persamaan antara laki-laki dan perempuan yang membedakan hanya tingkat ketaqwaannya saja,”tutupnya.

 

Kegiatan yang dilaksanakan sore hari tersebut rencananya akan digelar secara rutin setiap bulan dengan mengangkat tema seputar perempuan, diakhir kegiatan tersebut juga diisi dengan tanya jawab antara peserta dan pemateri. (MDN)

Post a Comment

0 Comments