Gerakan di Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan di Kalimantan Selatan


dpdimmkalsel.com, Banjarmasin - Hadir sebagai tim perumus konsep, Wakil Pimpinan Redaktur Rahma.id, Tati, S.Pd, M.Pd  di Kota Banjarmasin dalam acara yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Selatan di Panti Asuhan Sentosa, pada Jumat 3 Desember 2020, bernama Diksuswati 2.

Sebagai dosen Universitas Muhammadiyah Bandung, Tati menyebutkan bahwa gerakan perempuan di Kalimantan Selatan ini butuh sebuah _stimulus_ agar di tengah masa pandemi ini tidak vakum dan tenggelam. Karena peran perempuan dalam pembangunan negara merupakan peran yang krusial. 

Dengan mengusung tema, “ Internalisasi dan Praksis Nilai-Nilai Dakwah dalam Menata Keberlangsungan Gerakan Perempuan Kalimantan Selatan “ Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kalimantan Selatan menginginkan bukan hanya isu politik saja yang hangat di bulan Desember ini, namun isu yang terkait dengan gerakan perempuan muda. Terlebih lagi di Indonesia juga beberapa LSM Perempuan seperti Pusat Studi Islam, Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta serta Komnas Perempuan hadir dalam kampanye 16 HAri Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. 

Dalam agenda yang diselenggarakan dengan konsep indoor outdoor ini serta menggunakan pemateri tatap muka dan secara daring, tetap menggunakan protokol kesehatan dan kepesertaan hanya dibatasi oleh anggota IMM di lingkup regional Kalimantan Selatan, untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19 pula, peserta dihimbau agar menggunakan masker atau _face shiled._

Kegiatan ini lebih banyak _brainstorming_ mengenai landasan ideologi Muhammadiyah, analisis gerakan perempuan di Indonesia dan isu HAM nasional. Terdapat kebaruan metode dalam diklat yang dilaksanakan kali ini, metode penyampaian juga lebih kekinian dengan disampaikan melalui podcast yang dapat di dengarkan di spotify. Sehingga dakwah tidak hanya di internal dalam agenda ini, namun bisa di dengarkan secara umum di spotify.

Turut hadir dalam agenda ini secara daring, Ketua Pelaksana Harian Asosiasi LBH APIK Indonesia dan Ketua Bidang Kemasyarakatan PPNA, Khotimun Sutanti membawakan materi mengenai analisis gerakan perempuan. Ada pula Yulianti Muthmainah, sebagai Ketua  Pusat Studi Islam, Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta. Serta Ketua Pimpinan Wilayah Nasiatul Aisyiyah periode 2012-2016, Susiana. 

Besar harapannya setelah agenda ini, semangat gerakan perempuan di Kalimantan Selatan semakin meluas ke organisasi lainnya dan semakin membuat geliat perempuan hadir dalam perubahan yang mencerahkan di Kalimantan selatan.
Fastabiqul Khairat. (EL)

Post a Comment

0 Comments