MIMPI SI MONYET (MONYET YANG INGIN JADI MANUSIA)
Oleh ServantGod (IMMawan)
Mimpi adalah inspirasi dan perjuangan ! (ServantGod)
Bukan seberapa besar mimpi kalian, tapi seberapa besar kalian untuk mimpi itu. (Sang Pemimpi)
Manusia dikatakan makhluk pemimpi, karna dia bisa bercita-cita membuat harapan dan merencanakan tujuan yang dia ingin wujudkan, setiap manusia memiliki harapan, selama manusia memiliki harapan itu selama itu juga dia menjadi makhluk pemimpi. Dan di hubungkan dengan manusia sebagai makhluk pejuang adalah karena upaya atau aktivitas yang dilakukan atas dorongan dan keinginannya untuk mewujudkan mimpi yang dimiliki oleh manusia, dan selama manusia masih berusaha, bergerak dan beraktivitas selama itu juga dia menjadi makhluk pejuang.
Ini seperti Entang Kosasih Si Monyet ( dalam buku Eka Kurnawan: O) tentang mimpi besarnya, mimpi yang unik dan aneh yaitu si monyet yang ingin menjadi manusia, bagi saya ini bukan tentang mimpi bualan dari si monyet. Tapi ini sebuah cita-cita Makhluk untuk mengapai ke-Paripurnaannya, saya deskripsikan monyet adalah bentuk terendahnya dan Manusia adalah bentuk tertingginya (Paripurna). Ini seperti para Sufi yang ingin menjadi Tuhan (penyatuan dengan Tuhan-nya: dengan penyaksian pada Tuhan-nya.). Seperti yang dijelaskan dalam buku-buku Syaikh Abdul Qadir Al-Jelani, Jalaluddin Rumi, Ibnu Al’ A’rabi. dll. Mimpi adalah Dorongan yang hebat.
“Bermimpilah setinggi langit, biar ketika kau jatuh kau akan jatuh diantara indahnya bintang-bintang” (Soekarno)
Berbicara tentang mimpi, poinnya bukan tentang bualan mimpi tapi tentang “inspirasi dan perjuangan”. yang terinspirasi dari panglima-panglima tempur dalam islam, Seperti; Khalid bin Walid, Abu Ubaidah Bin Jarrah, Salauddin Al Ayubbi, Tariq bin Ziad, dan Saad bin Abi Waqqas, Amr bin Ash, Sultan Al Fatih, kalau khalifah; Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Umar bin abdul Aziz, Harun Al Rayzid. Dan lainnya. Kenapa mereka? karna Dalam penilaian saya, mereka memiliki poin karakter yang sama, karakter yang saya kagumi, seperti; pertama, keberanian kesatria. kedua, kebijaksanaan Ilmu. Ketiga, kematangan Emosional (keadilan) dan keempat, Doa yang saleh.
Saya punya penilaian tersendiri tentang Konsep karakter yang saya kagumi, seperti karakter itu tentang:
~ integritas,
~ tanggung jawab,
~ kejujuran, dan
~ kompetensi yang konsisten.
Pertama, tentang Integritas yang saya maksud adalah kecerdasan, baik kecerdasan secara intelektual, kecerdasan secara emosional, dan kecerdasan secara spiritual. Hal ini menjadi Value resource (pegangan) kita dalam bersikap. Kedua, tentang tanggung jawab adalah ini tentang komitmen dan Tujuan yang kedua ini akan memperlihatkan karakter dan sikap yang kuat. Ketiga, tentang kejujuran adalah tentang akhlak yang baik, perilaku yang baik dan teladan. Karna saya menilai karakter yang baik adalah karakter yang memberi teladan. Dan keempat, kompetensi yang konsisten adalah tentang kemampuan, skill, atau keahlian. Akan menjadikan karakter yang unggul, yaahh, cirinya adalah seorang pemenang.
Tentang mimpi adalah tentang pendidikan, tentang semangat penghidupan, dorongan pengharapan, dan petunjuk aktivitas. Memiliki mimpi sama dengan merumuskan kehidupan (mengagendakan aktivitas). Mimpi ini yang dimaksud pengharapan yang membuat manusia itu hidup, tanpa harapan (mimpi) manusia itu sama seperti mayat hidup, kenapa? karena itu seperti jalan yang tidak memiliki ujung pengakhiran, yang pada akhirnya hanya akan menyesatkan,. Terkadang kita perlu untuk bermimpi untuk berjalan pada jalan yang benar (benar dalam interpertasi subjektif). Jalan penghebatan (Proses: yang memberikan Pencerahan, kepercayaan diri, dan teman) jalan kerinduan (tentang semangat, kesabaran, dan cinta) walau semua ini hanya permainan dan senda gurau belakang. Karna ini adalah permainan menjadi lah pemain terbaik.
“Dan tidaklah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya kempung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al-An’Am:32)
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sendau gurau dan main-main. Dan sesunggunya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut:64)
“Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Muhammad:36)
Dalam bermimpi kita bebas memimpikan apa saja, termasuk seperti kita yang saling memimpikan! hahaha, tapi menjadi catatan kita untuk mengarahkan Mimpi-mimpi kepada hal yang baik dan benar, jangan sampai kita larut dalam mimpi dan angan-angan kosong, Yang tidak memiliki pengakhirannya dan yang hanya menyesatkan. Kita harus belajar untuk merumuskan mimpi dan pengharapan yang baik, benar dan menghebatkan bukan membutakan. Dengan Dasar kebaikannya, buka Al Quran; (QS. Al Mu’minun: 1-11).
Ada nasehat Cerdas dari para Alim mengatakan, Jangan sampai kita tertipu dan terperdaya oleh kenikmatan dunia yang sementara ini dengan ambisius mengejar berbagai materi, dan usaha keras mewujudkan mimpi dari nafsu yang tinggi, sementara kampung akhirat yang kekal abadi dan kehidupan sebenarnya kita lalaikan bahkan tanpa disadari kita telah melupakan bahwa akan ada kehidupan setelah kematian untuk dipertanggungjawabkan.
Dia (Allah) Bertanya?
“Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal dibumi?” (QS. Al Mu’minuun:112-114).
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya). (QS. Al Hijr:3)
1 Comments
Menurut saya ada 2 kontardiksi yah, nasihat terakhir kita harus berhati2 terhadap segala kenikmatan dunia, di satu sisi kita disuruh menjadi pemain terbaik dalam dunia yg hanya permainan.
ReplyDelete