Cinta Yang Menipu



CINTA YANG MENIPU
Oleh Immawan Abdillah (ServantGod)

“Terkadang Bukulah yang setia bersahabat dan berbincang dengan kita ketika mereka yang disebut teman pergi.”

(ServantGod)

Dikatakan oleh Ibnu Qayyim bahwa semakin kau menjelaskan tentang cinta, maka akan semakin kabur pemahamanmu tentang cinta. Jadi stop berbicara cinta, wahai Pencinta !. saya tidak ingin berbicara tentang pengertian apa itu cinta, mungkin yang akan saya bicarakan persoalan perilaku cinta itu yang banyak menipu menurut saya.

Dalam bukunya Ali Syariati, tentang perilaku syirik adalah cinta yang menyimpang, dan perilaku Tauhid adalah kebenaran cinta. Pertama, cinta yang menyimpang adalah saya sebut kebaikan yang munafik, kebaikan yang dilakukan dengan maksud dan tujuannya berbeda dengan yang sebenarnya, seperti; Milea yang mengatakan mencintai Dilan (dalam buku Pidi Baiq) tapi pada akhirnya ternyata Milea yang hanya mencintai dirinya sendiri (Milea yang lebih memilih menikah dengan orang lain untuk mengobati kesendiriannya, dibanding bersabar dan cukup berani menunggu Dilan datang. Ini yang saya maksud cinta yang menyimpang. Kedua, kebenaran cinta adalah cinta yang diekspresikan bukan lagi untuk orang lain, atau bahkan untuk diri sendiri, tapi hanya semata-mata kepada sang Pencinta, hal ini yang dikatakan oleh Khalil Gibran cinta agape, kebenaran cinta. Seperti cintanya Nabi Nuh  kepada Tuhanya dari anaknya yang tenggelam, cintanya Nabi Luth pada Tuhan dari Istrinya yang diazab, cintanya Nabi Ayyub pada Tuhannya dari pada hartanya, dan lainnya.

Bagi saya inilah yang harus kita mengerti, dalam hidup manusia telah diberikan modal untuk menjadi penjaga dan pengarah, yaitu modal ilmu pengetahuan dan modal Cinta kasih. Pertama, ilmu pengetahuan akan menjadi senjata untuk penjaga  dan pembela dalam hidup seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib bahwa “ilmu lebih utama dari harta, harta  kau yang menjaganya & ilmu pengetahuan yang akan menjagamu”,. kedua, cinta kasih akan menjadi benteng untuk mengarahkan kepada yang Haqq. Seperti yang dicontohkan para-para nabi dan rasul soal percintaan yang benar, cintanya kepada sang pencinta sehingga ketika sampai kepada tahap ini, ada bimbingan yang lurus pada jalan yang benar, itulah Tauhid. Suatu ajaran Ilahia kenabian untuk disampaikan kepada Umat Manusia bukan hanya disampaikan namun dipraktekan dalam kesehari-harian dan aktivitas dakwahnya. jangan tertipu oleh cinta yang palsu, sepeti kita mencintai diri kita sendiri. Itu syirik. Apalagi lebih dari itu, itu egosi. Dan cinta itu tidak egosi !. karena yang egois hanya rindu Rindu. ?

Seperti yang dikatakan oleh Baiduzaman Said Nursi; bahwa yang patuh untuk dicinta adalah cinta itu sendiri dan yang patut untuk dibenci adalah benci itu sendiri. Yang patuh untuk dicinta itu Sang Pencinta (Tuhan) bukan cinta, mencintai cintai sama dengan melakukan perilaku syikir kepada Tuhan, melakukan perilaku menjunjung yang tidak seharus dijunjung. Bagaimana mungkin kau mencintai sesuatu yang tidak mengajarkanmu apa-apa, kau mengatakan cinta mengajarkan perilaku kasih sayang yang abstrak (tidak jelas), padahal Tuhan dengan jelas Mencintaimu dan mengajarkan kau tentang perilaku Kasih sayang dalam firmannya yang komferensif lengkap dan benar.

Ini penting menjadi perhatian khusus kita tentang konsep cinta yang benar supaya kita tidak terjerumus kepada perilaku syirik yang tidak disadari, Padahal perilaku syirik adalah perilaku yang Tuhan sangat benci sampai ditegaskan bahwa dosa perilaku syirik tidak akan diampuni dan mengampuni selain dosa syirik; (QS. An-Nisa:116) dan Tuhan sangat Pencemburu (Al-Hadist).

“Sesungguhnya Allah cemburu, dan kecemburuan Allah ketika seorang mukmin melanggar apa yang Allah larang” (Muttafaqun ‘alaihi)


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya dan Dia akan mengampuni dosa lainnya yang berada di bawah tingkatannya bagi siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya.” (QS. An-Nisa:116)


Pesannya hati-hati dalam mencinta, karna tidak semua cinta teridhoi. Jangan tertipu dengan cinta yang indah, karna tidak semua yang indah itu asli keindahannya. Dan harus di ingat bahwa cinta mendatangkan kebaikan bersama bukan baik satu tidak satu, kalau tidak itu bukan cinta tapi Sedekah (perilaku baik). dan kalau cinta suda mendatangkan keburukan itu Pengkhianatan cinta (atau perilaku penyesatan). Perilaku syirik contohnya; cinta yang menyimpang. Ini juga dikatakan dalam bukunya Erick Fromm “Seni Mencintai”.

Kerugian dalam mencinta pada cinta yang salah, yang menipu sama halnya ketika tanaman di perkebunan yang ditanam dan dirawat sebaik mungkin tapi tidak pernah berbuah dan tidak menghasilkan apa-apa. Dan keindahan mencinta yang benar lebih dari seorang yang kehilangan dombanya dihutan namun pada esoknya menemukan domba itu kembali dikandangnya.

Cinta adalah salah satu amalan hati, ibadah dalam penjewantahan penghambaan kepada sang pencinta, dan solusi bagi kebenciaan yang ada pada diri manusia bahkan semua Mahkluk, cinta yang benar bisa dijadikan prinsip dalam menciptakan kemaslahatan Umat manusia, karna cinta yang memotong, menghapus semua kebencian, ego, sentiment, kecokkang, kebodohan, dan keburukan. Cinta mengarahkan kepada rahmah dan keberkahan untuk manusia. Dan cinta juga bisa menjadi penghibur dalam penatnya menjalankan tugas dan tanggungjawab.


“Itulah Cinta, yang sedikit menggangu tidur malamnya kita”

“Mengapa ada banyak terjadi kejahatan dan kesia-siaan? Karna ada kesalahan cinta”


(ServantGod)

Post a Comment

2 Comments

  1. menang berapapun di bayar
    ayo segera bergabung bersama kami di bandar365*com
    WA : +85587781483

    ReplyDelete